Densus 88 Polri Gandeng Habib Bob Kribo Gelar Kegiatan Bertajuk Perkuat Pemahaman Empat Pilar Kebangsaan

"Kalau kita bersatu, segala pemikiran radikal yang datangnya dari luar dan merusak itu bisa ditangkal," ucapnya.
Baca Juga:
Baginya, Indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang punya nurani dengan tingkat peradaban yang sangat tinggi.
Ia pun menuturkan, ketika Islam dan Kristen masuk Indonesia, sesungguhnya orang-orang Indonesia sudah mengenal pola kehidupan yang penuh kasih sayang dengan kepedulian dan budaya gotong royong yang kuat. Ketika ada yang meninggal selalu dibantu tanpa menanyakan apa agamanya. Belum tentu bangsa lain memiliki budaya yang demikian, kata habib kribo.
"Jujur saja sebelum ada agama Kristen dan Islam, bangsa ini sudah memiliki peradaban yang maju. Ada Candi Borobudur, ada Candi Prambanan. Ketika Bangsa Arab masih bunuh-bunuhan, bangsa ini sudah punya budaya dan peradaban yang besar pada saat itu."beber habib Kribo.
Oleh karena itu, lanjutnya, kita perlu menjaga bangsa ini dari berbagai rongrongan ideologi dan pemahaman yang intoleran dan radikal yang sesungguhnya bersumber dari luar, karena hal itu akan merusak kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita juga harus bersyukur kepada para pendiri bangsa ini, karena telah menetapkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Dengan Pancasila sebagai dasar negara, maka semua perbedaan pun bisa disatukan.
Pada momen tersebut, habib kribo juga meminta kepada jajaran kementrian agama Kabupaten Mabar, agar dalam setiap kegiatan ceramah senantiasa menghindari ucapan kafir, untuk melabeli keyakinan orang lain. Karena menurutnya, dalam kitab suci Al-Qur'an kata kafir itu hanya sebuah konsep untuk diri sendiri, bukan untuk melabeli atau menunjuk orang lain.
"Sampaikan hal-hal yang baik, tidak usah labeli sesama sesatlah, kafirlah, karena kita tidak memiliki kapasitas menilai iman seseorang, hanya Tuhan yang berhak untuk menilai," imbuhnya.
Saat sesi tanya jawab, terdapat tiga peserta yang mengajukan pertanyaan. Pertama pak Made, ia mengangkat persoalan terkait pernyataan salah seorang anggota DPR RI, Fadlizon, yang pernah meminta pemerintah membubarkan Densus 88. Juga meminta tanggapan habib kribo terkait pilpres mendatang; Siapa calon presiden yang harus didukung.
Hal ini pun langsung ditanggapi Habib Kribo, baginya negeri ini pasti sudah hancur kalau tidak ada Densus 88, karena Indonesia merupakan pasar potensial bagi kerakan kelompok radikal. Banyak gerakan radikal ingin masuk ke Indonesia, misalnya saja ISIS dan Al-Qaeda.
Lebih jauh ia mengatakan, bahwa terdapat banyak pihak yang tidak ingin Indonesia menjadi negara maju, salah satu cara yang dilakukan mereka adalah dengan mengadu domba bangsa ini melalui isu agama. Ia pun mencontohkan dengan apa yang saat ini sedang terjadi dengan Bangsa Arab, dimana mereka terjebak dalam perang saudara, karena keberadaan kelompok radikal seperti ISIS, padahal organisasi ini, sesungguhnya adalah bentukan Amerika untuk menghancurkan Bangsa Arab.
Terkait siapa yang harus didukung dalam pilpres mendatang, menurut habib kribo, prinsipnya tidak ada manusia yang sempurna, dukunglah calon yang tidak bermain-main denga isu agama, cara untuk mengetahuinya, dengan memeriksa track record masing-masing kandidat, juga melihat siapa yang berada di belakang calon tersebut, kalau kandidat tersebut didukung kelompok radikal, kita tidak boleh mendukung calon tersebut.
Penanya kedua, ibu Emiliana, meminta agar kegiatan sosialisasi tentang bahaya intoleransi, radikalisme dan terorisme perlu dilakukan pada sekolah-sekolah.
Terkait hal ini, habib kribo mengusulkan suatu langkah alternatif, yakni dengan memanfaatkan media sosial dan WhatsApp Group, bila perlu menurutnya, harus disediakan orang khusus untuk masuk ke setiap media sosial guna melakukan pencerahan.

Ketua DPRD Mabar Sambangi Kementerian ATR/BPN Terkait Ganti Rugi Lahan Embung Anak Munting

Wabup Weng Titip Pesan ke 78 Calon Jemaah Haji, Ceritakan kepada Semua Orang Bahwa Labuan Bajo Itu Surga Dunia

Arif Tampubolon Minta Kapolri Nonaktifkan Kapolres Madina

Seorang Warga Manggarai Barat Ditetapkan Sebagai Tersangka Penyelundupan BBM

Pagar Laut Mawatu Resort di Luar Lokasi yang Berizin, KKP Akan Tindak Tegas
