Cerita Kurma Ajwa-Kurma Nabi Muhammad dan Sejarahnya

Redaksi - Kamis, 07 Maret 2024 15:15 WIB
Cerita Kurma Ajwa-Kurma Nabi Muhammad dan Sejarahnya
Istimewa
bulat.co.id - MEDAN | Ramadhan biasanya banyak dihiasi dengan beragam pedagang takjil yang menyajikan berbagai macam jenis panganan untuk berbuka puasa.

Selain takjil, kurma juga kerap kali diincar oleh masyarakat sebagai menu berbuka puasa saat bulan Ramadhan.

Advertisement

Kurma juga berbagai jenis. Namun paling dikenal adalah kurma ajwa atau yang sering disebut kurma Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassallam.

Baca Juga:

Diketahui bahwa jika pergi pasar atau pusat penjualan kurma, anda pasti ditawari kurma ajwa. Dibandingkan lainnya, kurma ajwa dipercaya memiliki khasiat yang jauh lebih bagus dibanding jenis kurma apa pun. Selain disebut kurma Nabi Muhammad SAW, kurma ajwa juga kerap disebut sebagai kurma Madinah.

Kurma ajwa memiliki sejarah yang cukup menarik hingga disebut kurma Nabi. Jika ditelusuri asal-usulnya, ajwa adalah jenis kurma yang ditanam langsung oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sekira 1400 tahun silam.

Berdasarkan Asbabul Wurud (sebab-sebab turunnya hadits), dulu zaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam ada seorang mualaf bernama Salman Alfarisi yang memiliki seorang anak bernama Ajwa. Ia mewakafkan kebun kurma miliknya untuk perjuangan kaum Muslimin.

Dengan maksud mengenang jasa Salman, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam kemudian memberi nama kurma yang dimakannya dengan sebutan kurma ajwa. Sumber lain mengatakan bahwa ajwa merupakan kurma yang ditanam Rasulullah.

Berbagai kisah inilah yang kemudian menjadikan ajwa disebut sebagai kurma nabi. Selain itu, kurma ajwa juga memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan.

Kurma ajwa memiliki tampilan fisik yang lebih kecil dibandingkan jenis lainnya. Namun, rasa manisnya melebihi jenis kurma mana pun.

Orang yang baru pertama kali menyantap ajwa pasti mengira kalau kurma ini mendapat tambahan rasa manis dari gula, padahal sebenarnya tidak. Manisnya kurma ajwa memang alami.

Berkat banyak manfaat, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menyarankan untuk makan tujuh butir kurma setiap hari agar terhindar dari berbagai penyakit, racun, hingga sihir.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

Artinya: "Barang siapa di pagi hari memakan tujuh butir kurma ajwa, maka ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu." (Muttafaqun 'alaih. HR Bukhari nomor 5779 dan Muslim: 2047).

Syekh 'Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah mengatakan bahwa yang dimaksud kurma ajwa di sini hanyalah sebagai contoh (permisalan). Manfaat kurma yang disebutkan dalam hadits tadi sebenarnya berlaku untuk seluruh kurma (bukan hanya kurma ajwa). Inilah yang disebutkan oleh Syekh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin dari perkataan gurunya.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru