Satu Keluarga Tewas Keracunan Telur Ikan Buntal

Redaksi - Kamis, 07 Maret 2024 13:08 WIB
Satu Keluarga Tewas Keracunan Telur Ikan Buntal
Ilustrasi
bulat.co.id - MALUKU | Kasus keracunan satu keluarga yang terdiri atas ibu dan dua anaknya setelah memakan telur ikan buntal sontak menggemparkan jagat maya.

Peristiwa tragis itu terjadi di Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Ketiga korban akhirnya meninggal dunia akibat keracunan.

Advertisement

Kapolsek Saparua, AKP Yopi Walalayo berujar bahwa berdasarkan dari keterangan suami, ketiga korban mengonsumsi ikan buntal atau dalam bahasa lokal disebut ikan reka-reka pada bagian telurnya. Dikatakan bahwa ikan tersebut dihidangkan dalam bentuk ikan goreng.

Baca Juga:

Ia menyebut, usai mengonsumsi telur ikan buntal, ketiga korban mengeluh lemas. Sang ibu dari dua anak itu juga sempat meminta suaminya untuk membawa dirinya ke rumah sakit karena merasa mulut dan kerongkongannya sakit.

Kemudian sekira pukul 10.00 WIT, ketiga korban mendapat penanganan medis di RSUD Saparua, namun sayang nyawa mereka tidak tertolong.

Ketiganya dinyatakan meninggal dunia tepat pukul 12.00 WIT. Lantas apa benar ikan buntal beracun? Berikut ulasannya, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

Untuk diketahui, ikan buntal memamg terkenal berbahaya untuk dimakan karena mengandung racun mematikan yang disebut tetrodotoxin (TTX), yang berasal dari makanannya. TTX terakumulasi di hati, gonad, kulit, dan usus mereka.

TTX mengikat sel saraf korban, menghalangi sinyal dan menyebabkan kelumpuhan dan seringkali kematian karena mati lemas.

Ikan buntal yang diperankan karakter Nyonya Puff di kartun SpongeBob SquarePants itu tidak mati karena racunnya tersebut karena mutasi genetik menghentikan TTX mengunci saraf mereka.

Resistensi ini telah berkembang berulang kali pada berbagai spesies ikan buntal. Hewan lain, termasuk ular dan kodok, telah mengembangkan resistensi TTX dengan mutasi genetik yang sama persis.

Kekebalan terhadap TTX memberi ikan buntal berbagai keuntungan: predator belajar menghindarinya, sehingga ikan buntal dapat memperluas pola makannya dan dengan aman memakan spesies yang terkontaminasi TTX.

Mengingat ikan buntal memiliki racun yang mematikan, pengolahan ikan buntal hanya bisa dilakukan oleh orang-orang terlatih.

Bahkan koki yang menyajikan ikan buntal harus memiliki sertifikat khusus untuk penyajian yang aman. Ngeri juga ya!

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru