Alasan dan Dampak UNESCO Akui Idulfitri dan Iduladha Sebagai Hari Besar Keagamaan

Hadi Iswanto - Sabtu, 30 Maret 2024 16:00 WIB
Alasan dan Dampak UNESCO Akui Idulfitri dan Iduladha Sebagai Hari Besar Keagamaan
Instagram
UNESCO, Organisasi PBB yang membidangi Pendidikan, Pengetahuan, dan Kebudayaan, mengakui Idulfitri dan iduladha sebagai hari besar keagamaan
bulat.co.id - UNESCO, Organisasi PBB yang membidangi Pendidikan, Pengetahuan, dan Kebudayaan, mengakui Idulfitri dan iduladha sebagai hari besar keagamaan.

Menurut dokumen di situs UNESCO, pengakuan tersebut sebagai tanggapan usulan lebih dari 30 negara termasuk Indonesia.

Advertisement

"Pengakuan dan perayaan Idulfitri dan Iduladha oleh UNESCO menggarisbawahi komitmen organisasi untuk mendorong pemahaman budaya dan saling menghormati," demikian poin di dokumen itu.

Baca Juga:

Pernyataan itu lalu berlanjut, "Sikap ini menekankan komitmen UNESCO untuk merangkul keberagaman dan mengakui kekayaan warisan budaya dan praktik keagamaan di negara-negara anggota."

UNESCO juga menyatakan dengan mengakui kedua hari besar itu, unit PBB ini akan mempromosikan dialog, toleransi, dan saling menghormati.

Dalam dokumen itu juga tertuang usulan mengakui dan memperingati Idulfitri dan Iduladha bertujuan merayakan kekayaan keragaman budaya dan agama di negara anggota.

Idulfitri dan Iduladha adalah hari raya keagamaan yang penting bagi umat Islam di dunia.

Idulfitri menandai hasil akhir Ramadhan, sementara Iduladha untuk memperingati pengorbanan yang sangat besar.

Menanggapi pengakuan itu, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU) menyampaikan syukur.

"Alhamdulillah, atas usulan Indonesia, dan didukung lebih dari 30 negara, UNESCO telah mengakui Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha sebagai Hari Besar keagamaan," demikian pernyataan Kemendikbud, Rabu (24/3).

Salah satu poin dalam pengakuan ini yakni UNESCO tak akan mengadakan pertemuan resmi apa pun di Markas Besar UNESCO di Paris saat hari raya umat Muslim.

Indonesia menjabat sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027.

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru