Terkuak, Ternyata Ini Teknologi yang Dipakai Polda Sumut saat Buru 150 Hektar Ladang Ganja di Madina

Hendra Mulya - Senin, 13 November 2023 11:30 WIB
Terkuak, Ternyata Ini Teknologi yang Dipakai Polda Sumut saat Buru 150 Hektar Ladang Ganja di Madina
Istimewa
bulat.co.id -MEDAN | Polda Sumut baru-baru ini berhasil menemukan 150 hektar ladang ganja yang tersebar di 18 titik di kawasan Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Ini merupakan ladang ganja terbesar di Indonesia yang ditemukan aparat Kepolisian dalam perang pemberantasan narkoba.

Advertisement

Ternyata, dalam mengungkap kasus ini, Polda Sumut menggunakan-memanfaatkan teknologi citra satelit yang dipadukan dengan verifikasi lapangan menggunakan drone disertai pengerahan personel.

Baca Juga:

Pengungkapan Hasil Pengembangan
Pengungkapan 150 hektar ladang ganja di Kabupaten Madina ini merupakan pengembangan dari penangkapan tiga orang kurir asal Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Ketiga kurir masing-masing FHM (18), FR (23), dan FE (16), ditangkap saat membawa 15 Kg ganja di jalan umum Desa Gunung Baringin, Penyabungan Timur, Kabupaten Madina, Rabu (1/11/23). Ganja tersebut diletakkan di bagian belakang mobil Sigra yang mereka tumpangi.

"Dari ketiga kurir tersebut terungkap mereka diperintahkan membawa 15 Kg ganja oleh seorang narapidana kasus narkoba yang mendekam di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA, Padang, Sumbar. Inilah pengendalinya, berinisial ZR alias Kijok," ungkap Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Minggu (12/11/23).

Tak hanya itu, tutur Kapolda Irjen Pol Agung Setya, pemilik lahan yang digunakan menanam tanaman narkoba kategori Kelas A berinisial GN, warga Huta Bangun, Madina, turut ditangkap.

Mantan Kapolda Riau ini menceritakan, usai penangkapan ketiga kurir tersebut, Polda Sumut kemudian mengembangkan keberadaan ladang ganja di sekitar Kabupaten Madina. Hasilnya, dari penggunaan citra satelit ditemukan 18 titik ladang ganja yang tersebar pada 150 Ha.

"Pemburuan ladang ganja oleh Polda Sumut tidak lagi gunakan patroli jalan kaki, melainkan teknologi citra satelit. Kita padukan verifikasinya memakai drone. Hasil dari pembuktian kedua cara tersebut, barulah tim diturunkan mengecek ke lapangan," jelas mantan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN) itu.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru