Butuh Rp 500 Triliun Bangun IKN, Pengusaha China Dirayu Investasi
Redaksi - Jumat, 01 Desember 2023 12:30 WIB
![Butuh Rp 500 Triliun Bangun IKN, Pengusaha China Dirayu Investasi](https://cdn.bulat.co.id/uploads/images/202312/_3600_Butuh-Rp-500-Triliun-Bangun-IKN--Pengusaha-China-Dirayu-Investasi.png)
Istimewa
bulat.co.id -JAKARTA | Menteri Investasi Bahlil Lahadalia rayu pengusaha China untuk masuk ke IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Khususnya investasi di sektor hilirisasi industri dan pembangunan di IKN Nusantara.
Ajakan tersebut disampaikan Bahlil dalam kegiatan Marketing Investasi Indonesia (MII) yang bertajuk "Investment Opportunities in the New Capital and Downstream Industries" di Shanghai, China. Kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta dari 46 perusahaan asal China.
"Kebutuhan investasi di IKN sebesar USD32 miliar setara Rp500 triliun untuk pembangunan infrastruktur, properti, dan energi terbarukan. Ini potensi yang besar bagi investor untuk dapat memanfaatkan peluang investasi tersebut," kata Bahlil dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (1/12/23).
Bahlil mengungkapkan, pertumbuhan investasi di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Di antara negara ASEAN, Indonesia menduduki peringkat terbesar FDI (Foreign Direct Investment) pada bidang industri.
"Sampai saat ini, investasi dari China dalam tiga tahun berturut-turut terus berkembang naik, sebagian besar di sektor hilirisasi. Kami saat ini juga sedang fokus pada pembangunan IKN dan terbuka dengan investasi, apabila ada yang berminat investasi di sana, akan saya bantu sebisa mungkin," ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun memberikan dukungan positif terhadap kegiatan ini. Menurut Djauhari, kegiatan ini diharapkan dapat lebih mengenalkan kepada negara lain, khususnya RRT tentang potensi dan kekayaan yang dimiliki Indonesia.
"Saya melaporkan bahwa hubungan kedua negara semakin baik, tahun ini Presiden Joko Widodo telah 2 kali berkunjung ke China. Ini menunjukkan bahwa komunikasi yang lebih dekat akan mendatangkan kerja sama yang lebih erat. Melalui acara ini, kita dapat mengeksplorasi potensi yang ada di Indonesia, khususnya dalam bidang hilirisasi dan investasi di IKN," ungkap Djauhari.
Sebagai informasi, dari tahun 2018 hingga 2022, realisasi investasi China di Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 59%. China berkontribusi terhadap realisasi investasi sebesar USD8,2 miliar pada tahun 2022.
Pada periode Januari hingga September 2023, China kembali menempati peringkat kedua dengan realisasi investasi mencapai USD5,6 miliar. Realisasi investasi tersebut berasal dari sektor industri logam dasar, diikuti oleh sektor transportasi, gudang, telekomunikasi, serta sektor listrik, gas, dan air.
Baca Juga:
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
![Pembangunan Masjid Al-Wustho Desa Pasar Lama Tapsel Butuh Uluran Tangan Donatur](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Pembangunan Masjid Al-Wustho Desa Pasar Lama Tapsel Butuh Uluran Tangan Donatur
![Proyek Paving Block di Desa Firdaus, Dinas Perkim Sumut Diduga Sepelekan Tranparansi Anggaran](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Proyek Paving Block di Desa Firdaus, Dinas Perkim Sumut Diduga Sepelekan Tranparansi Anggaran
![Tawuran Antar Fakultas di Jalan Pelita I, Delapan Mahasiswa Nommensen Diamankan Polisi](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Tawuran Antar Fakultas di Jalan Pelita I, Delapan Mahasiswa Nommensen Diamankan Polisi
![Wakili PWI Sumut di Ajang Porwanas Kalimantan Selatan, 4 Jurnalis Binjai Siap Berikan yang Terbaik](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Wakili PWI Sumut di Ajang Porwanas Kalimantan Selatan, 4 Jurnalis Binjai Siap Berikan yang Terbaik
![Taksi Terbang IKN: Siap Uji Coba, Tapi Harus Perhatikan Ruang Udara](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Taksi Terbang IKN: Siap Uji Coba, Tapi Harus Perhatikan Ruang Udara
![Mantan Kacab Bank BUMN di Kampar Dipolisikan Gegara Investasi Bodong](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Mantan Kacab Bank BUMN di Kampar Dipolisikan Gegara Investasi Bodong
Komentar