Komite Keselamatan Jurnalis Kecam Upaya Pembubaran Diskusi Publik di Jaksel

Komite Keselamatan Jurnalis Kecam Upaya Pembubaran Diskusi Publik di Jaksel
Redaksi - Jumat, 10 Maret 2023 09:49 WIB
Komite Keselamatan Jurnalis Kecam Upaya Pembubaran Diskusi Publik di Jaksel
Foto: Istimewa
Komite Keselamatan Jurnalis Kecam Upaya Pembubaran Diskusi Publik di Jaksel
bulat.co.id -Komite Keselamatan Jurnalis mengecam upaya paksa untuk membubarkan diskusi publik bertajuk 'Masa Depan Orang Utan Tapanuli dan Ekosistem Batang Toru' oleh sekelompok orang tidak dikenal di suatu kafe di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, Kamis siang (9/3/2023). Diskusi ini digelar oleh Satya Bumi, Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ) dan sejumlah organisasi sosial masyarakat.

Sekitar pukul 10.30 WIB, saat diskusi akan dimulai, tiba-tiba empat orang tak dikenal datang ke lokasi acara dan salah seorang di antaranya marah-marah dengan nada membentak menyuruh diskusi dibubarkan. Panitia berupaya menenangkan, namun yang bersangkutan tetap berkeras agar diskusi tidak dilanjutkan dan melabrak sebuah kursi secara emosional.

Tanpa menyebut identitas dan asal institusinya, pria tersebut mengaku dari Salemba, Jakarta Pusat. Ketegangan ini berlangsung sekitar 15 menit, dan akhirnya mulai mereda setelah panitia membawa pria yang bersangkutan ke lantai bawah untuk berdialog dan menjelaskan konteks acaranya. Pelaku sempat tidak terima dan akhirnya panitia memanggil petugas keamanan. Hingga pukul 12 WIB siang tadi diskusi tetap berlangsung.

"Upaya membubarkan diskusi secara paksa ini jelas melanggar hak kebebasan berekspresi dan berkumpul dengan damai, yang sudah dilindungi dalam UUD 45 pasal 28. Siapapun harus menjunjung tinggi hak-hak tersebut," kata Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis, Erick Tanjung.

"Maka kami mendukung aksi sekelompok orang itu dilaporkan ke polisi untuk diproses secara hukum, karena kami melihat aksi intimidasi dan ancaman ini akan terulang lagi bila dibiarkan. Bukt-bukti sudah ada dan terlihat jelas dalam rekaman video. Maka harus ditelusuri apakah insiden itu merupakan aksi spontan individual atau sudah direncanakan dan siapa dalangnya," lanjut Erick.

Advertisement
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru