Honorer Damkar Diduga Cabuli Anak Sendiri, Ibu dan Nenek Korban Diperiksa

Redaksi - Kamis, 21 Maret 2024 12:51 WIB
Honorer Damkar Diduga Cabuli Anak Sendiri, Ibu dan Nenek Korban Diperiksa
Istimewa
bulat.co.id - JAKARTA | Kasus tenaga honorer pemadam kebakaran (Damkar) Jakarta Timur berinisial SN yang diduga mencabuli anak kandung sendiri yang berusia 5 tahun masih diusut. Polisi sudah memeriksa ibu dan juga nenek korban untuk mencari tahu kronologi kasus tersebut.

"Yang sudah dilakukan melakukan klarifikasi terhadap pelapor atau ibu korban. Kemudian melakukan permintaan klarifikasi terhadap nenek korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (21/3/2024).

Advertisement

Ade Ary mengatakan, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan stakeholder terkait kasus tersebut. Mulai dari KPAI, Komnas Anak hingga Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Provisi DKI Jakarta.

Baca Juga:

"Penyidik juga sudah meminta atau melakukan visum. Terkait proses penyelidikan ini hasilnya sudah ada di tangan penyidik mohon maaf tidak bisa disampaikan," ujarnya.

PJLP Damkar Terancam Dipecat

Seorang pria berinisial SN, yang merupakan tenaga honorer pemadam kebakaran Jakarta Timur, dipolisikan mantan istri setelah diduga mencabuli anak kandungnya yang berusia 5 tahun. Terduga pelaku terancam dipecat atau diputus kontraknya.

"Kalau dia memang sudah menjelekkan nama baik institusi, akan kita lakukan tindakan. Kita tidak akan melindungi, kok. Tapi proses praduga tak bersalah tetap ada. Kita hanya lakukan administratif. Kalau dia memang salah, sesuai dengan punishment-nya, putus kontrak," kata Kadis Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan saat dihubungi, Rabu (20/3).

Satriadi menyebut pihaknya masih mengedepankan asas praduga tak bersalah terkait kasus tersebut. Saat ini pihaknya juga turut mendalami kasus yang sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

"Katanya sudah lapor ke Polda, sudah ditindaklanjuti, itu sudah masuk ranah hukum. Kalau sudah laporan, sudah masuk ke penyelidikan kepolisian. Kita harus menghargai itu, kita bukan melindungi mereka, tapi praduga tak bersalah. Kita kan nggak tahu dia benar atau tidak, salah atau tidak, kan kita tidak bisa," jelasnya.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru