Perjuangan Kakek 89 Tahun, Bersepeda hingga Tempuh 600 KM demi Bisa Bertemu dengan 2 Anaknya

Redaksi - Sabtu, 13 April 2024 10:30 WIB
Perjuangan Kakek 89 Tahun, Bersepeda hingga Tempuh 600 KM demi Bisa Bertemu dengan 2 Anaknya
Istimewa
bulat.co.id - MEDAN | Seorang kakek berusia 89 tahun rela menempuh perjalanan panjang dengan bersepeda demi bisa menemui anaknya. Adapun jarak yang ditempuh tak tanggung-tanggung, mencapai 600 kilometer.

Dilansir dari Sora News 24, Jumat (12/4/2024), kakek tersebut bernama Mitsuo Tanigami. Ia merupakan penduduk Kobe, Jepang, yang memilih gowes ratusan kilometer untuk menemui anaknya.

Advertisement

Ia mengunjungi kediaman putranya, Naoya, dan putrinya, Sayuri, di kota berbeda di Jepang.

Baca Juga:

Naoya tinggal di Tokyo. Waktu tempuh tercepat dari Kobe ke Ibu Kota Jepang tersebut yakni dengan Shinkansen selama tiga jam. Akan tetapi, Mitsuo memilih mengayuh sepeda dengan waktu tempuh selama sembilan hari.

Mitsuo bepergian dengan mengendarai sepeda yang memiliki bantuan listrik. Menariknya, ia melakukan perjalanan jauh tanpa menggunakan GPS, Google Maps, atau petunjuk jalan digital lainnya. Ia bersepeda hanya bermodalkan peta kertas dengan skala 1.200.000, dan menandai rutenya dengan pensil.

Bila tersesat, Mitsuo akan meminta petunjuk arah dari petugas parkir atau penduduk setempat. Beruntungnya, mereka yang ditanyai akan mengarahkan Mitsuo ke tempat-tempat penting agar kembali ke jalur yang benar.

Perjalanannya dimulai pada 17 Maret pagi. Hari pertama perjalanannya, ia berhasil mencapai Kota Takatsuki di Prefektur Osaka.

Dari sana, ia terus mengayuh sepedanya menuju Tokyo, melewati berbagai tempat seperti Danau Biwa dan Gunung Fuji. Sepanjang perjalanan, dia bermalam di hotel atau penginapan di sepanjang rutenya. Kendati demikian, itu bukan berarti perjalanannya mudah.

Tak jarang, saat bersepeda terjadi hujan lebat dan angin kencang di berbagai wilayah. Bahkan, ia memperkirakan telah jatuh dari sepedanya sekitar 20 kali sebelum tiba di Tokyo.

Meski begitu, ia terus membuat kemajuan. Pada hari ketiga, ia sampai di kota Fuso di Prefektur Aichi, tempat Sayuri tinggal. Dia menghabiskan dua hari bersamanya di rumahnya, dan juga berhenti sejenak untuk beristirahat selama satu hari penuh di tempat lain dalam perjalanan ke Tokyo.

Mitsuo mengayuh sepeda melalui jalur pegunungan yang curam di Hakone. Akhirnya, pada 25 Maret, ia berhasil mencapai Tokyo. Meskipun ia berjalan dengan hanya peta kertas, Mitsuo tetap membawa handphone agar sang anak dapat memantau perjalanannya.

"Ini adalah pengalaman yang sulit, tetapi saya senang bisa membuat anak saya bahagia," kata dia di akhir perjalanan.

Selama tinggal bersama Naoya, ayah dan anak itu mengunjungi situs-situs lokal dan, mereka pun bersepeda bersama-sama. Namun, ketika pulang Mitsuo tak kembali dengan sepeda.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru