Peringatan, Wisatawan Diminta Hindari Kawasan Gunung Sinabung Sementara Waktu

Redaksi - Rabu, 27 Desember 2023 11:15 WIB
Peringatan, Wisatawan Diminta Hindari Kawasan Gunung Sinabung Sementara Waktu
Ilustrasi

bulat.co.id -KARO | Pemkab Karo mengimbau masyarakat untuk menghindari area kawasan Gunung Sinabung. Hal ini lantaran kondisi intensitas curah hujan tinggi yang dapat menimbulkan bahaya.

Advertisement

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi menyeluruh oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia, area Gunung Sinabung sedang dalam status level II (waspada) dan tingginya curah hujan berpotensi menyebabkan erupsi, hujan abu, serta banjir lahar dingin. Hal ini juga dikarenakan adanya endapan abu vulkanik dan material hasil erupsi sebelumnya," tulis akun instagram resmi Disbudporapar Karo, Rabu (27/12/23).

Saat dikonfirmasi, Kadis Pariwisata Kabupaten Karo Munar Ginting membenarkan informasi itu. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari area yang harus dihindari.

Dalam keterangan resminya, wisatawan atau pengunjung diminta tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung dan radius sektoral 4,5 km untuk sektor selatan Gunung Sinabung.

"Kita barusan dapat info dari edaran vulkanologi yang disebarkan oleh BPBD Karo dan kita sebarkan ke sosial media kita agar ada warning kepada wisatawan yang akan berkunjung ke zona merah agar lebih hati-hati," ungkap Munar.

Berdasarkan rilis resmi dari Kementerian ESDM Badan Geologi, hasil pengamatan pada 1-25 Desember 2023, tercatat 8 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 23 kali gempa hembusan, 14 kali harmonik, 3 kali gempa low frequency, 6 kali gempa tornillo, 14 kali gempa hybrid, 24 kali gempa tektonik lokal, 53 kali gempa tektonik jauh, gempa tremor terus menerus dengan amplitudo 2-4mm, dan 3 kali getaran banjir.

"Saat ini di daerah Gunung Sinabung dan sekitarnya sedang mengalami musim hujan dengan intensitas cukup tinggi," ujarnya.

Mengingat saat ini sedang musim hujan dan adanya bagian Gunung Sinabung yang mengalami inflasi, maka erupsi freatik berpotensi terjadi dengan ancaman lontaran batu terbatas pada radius 3km dari pusar erupsi. Erupsi freatik dapat terjadi tiba-tiba tanpa memperlihatkan tanda-tanda yang jelas dalam kegempaan Gunung api.

Jika terjadi erupsi, maka awan panas berpotensi mengancam daerah dalam radius 4km untuk sektor barat-selatan, dalam radius 5,5km untuk sektor selatan-timur, dalam radius 4km untuk sektor timur-utara, dan dalam radius 3km untuk sektor utara-barat dari puncak Gunung Sinabung.

Ancaman hujan abu lebat dapat mencapai lebih dari 3km, tergantung arah dan kecepatan angin.

Banjir lahar akibat akumulasi endapan abu vulkanik atau material hasil erupsi di bagian lereng gunung api berpotensi terjadi, mengingat saat ini sedang musim penghujan. Lahar berpotensi terjadi di lembah-lembah sungai yang berhulu di puncak Gunung Sinabung.

Baca Juga:
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru