Karena Ada Pawang, PETI Kotanopan Kebal Hukum

Reza - Jumat, 19 April 2024 07:15 WIB
Karena Ada Pawang, PETI Kotanopan Kebal Hukum
istimewa
Kegiatan PETI di Kotanopan
bulat.co.id - Ungkapan ini bukan hanya isapan jempol semata.

Berdasarkan penelusuran wartawan, Penambangan Tanpa Izin (PETI) di Kotanopan hingga saat ini masih marak.

Hal ini diduga karena ada Pawang atau dalam istilah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) orang yang memiliki keahlian istimewa yang berkaitan dengan ilmu gaib, seperti dukun, mualim perahu, pemburu buaya, penjinak ular.

Karena itu, Direktur Walhi Sumut Rianda Purba mengharapkan ketegasan dari Kapolda Sumut, Irjen Pol. Agung Setya Imam Efendi terhadap para pelaku PETI di Kotanopan.

Ketegasan yang dimaksudkan oleh Ryan adalah dengan melakukan razia penuh dan secara menyeluruh.

Baik bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) serta dengan tim dari Kodam I/BB.

"Pemberantasan PETI di Kotanopan ini tidak bisa setengah-setengah. Sudah beberapa kali dilaksanakan rapat dengan keputusan yang tetap sama. Tutup. Namun tampaknya karena ada Pawang disana, seolah pelaku PETI kebal akan hukum," ungkap Rian.
Menurut Rian, saat ini masyarakat di sekitar lokasi PETI belum merasakan akibatnya.

Namun, dia yakin dalam rentang satu atau dua tahun kedepan, dengan kondisi intensitas hujan yang cukup deras maka masyarakat di sekitar akan mulai merasakan dampak rusaknya lingkungan.

"Belum terlalu besar mungkin dampaknya. Awalnya hanya banjir, kemudian nanti bisa-bisa rumah-rumah disekitaran lokasi PETI terendam air banjir. Sama siapa masyarakat mengadu? Pemerintah Daerah juga yang sibuk menyelesaikannya," tegas Ryan.
Selain itu, Rian mengatakan Pemkab Madina harus berperan aktif memberikan edukasi terkait PETI di Kotanopan. Karena jika tidak, akan terus berulang.

Advertisement
Editor
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru