Penjualan Anjlok, Nike PHK Massal 1.600 Karyawan
Hadi Iswanto - Minggu, 18 Februari 2024 18:58 WIB
![Penjualan Anjlok, Nike PHK Massal 1.600 Karyawan](https://cdn.bulat.co.id/uploads/images/2024/02/_1519_Penjualan-Anjlok--Nike-PHK-Massal-1-600-Karyawan.png)
Produsen sepatu Nike mengumumkan mem-PHK massal 1.600 karyawan atau sekitar 2% dari total tenaga kerjanya
bulat.co.id - Produsen sepatu Nike telah memulai prosesbPHK massal 1.600 karyawan atau sekitar 2% dari total tenaga kerjanya. PHK massal sudah dimulai sejak Sabtu kemarin.Keputusan ini diambil karena penjualan anjlok untuk beberapa waktu.
"Ini adalah kenyataan pahit yang tidak bisa kami anggap enteng," kata CEO
Nike John Donahoe dalam sebuah memo kepada karyawan dikutip Reuters, Minggu (18/2/2024).
PHK akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai pada Sabtu 17 Februari 2024 kemarin dan akan berdampak pada sekitar 800 karyawan. Tahap kedua akan dilakukan pada akhir kuartal IV 2024 dan akan berdampak pada 800 karyawan lainnya.
Nike mengatakan bahwa karyawan yang terkena PHK akan menerima pesangon dan bantuan untuk mencari pekerjaan baru.
Keputusan Nike untuk melakukan PHK ini mengikuti tren serupa di industri ritel. Beberapa perusahaan lain yang telah melakukan PHK dalam beberapa bulan terakhir termasuk Adidas, Under Armour, dan Gap.
Penurunan laba Nike dipicu oleh beberapa faktor, termasuk:
Penurunan permintaan global untuk sepatu dan pakaian olahraga.
Meningkatnya biaya bahan baku dan logistik.
Persaingan yang semakin ketat dari perusahaan lain.
Nike berharap bahwa PHK ini akan membantu perusahaan untuk menghemat biaya dan kembali ke jalur pertumbuhan.
PHK Nike ini merupakan sinyal bahwa industri ritel sedang mengalami masa yang sulit. Penurunan permintaan global dan meningkatnya biaya bahan baku dan logistik telah memaksa banyak perusahaan untuk melakukan PHK.
Hal ini tentu saja akan memberikan dampak yang negatif terhadap perekonomian global. PHK dapat menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun.
Keputusan Nike untuk melakukan PHK ini mengikuti tren serupa di industri ritel. Beberapa perusahaan lain yang telah melakukan PHK dalam beberapa bulan terakhir termasuk Adidas, Under Armour, dan Gap.
Penurunan laba Nike dipicu oleh beberapa faktor, termasuk:
Penurunan permintaan global untuk sepatu dan pakaian olahraga.
Meningkatnya biaya bahan baku dan logistik.
Persaingan yang semakin ketat dari perusahaan lain.
Nike berharap bahwa PHK ini akan membantu perusahaan untuk menghemat biaya dan kembali ke jalur pertumbuhan.
PHK Nike ini merupakan sinyal bahwa industri ritel sedang mengalami masa yang sulit. Penurunan permintaan global dan meningkatnya biaya bahan baku dan logistik telah memaksa banyak perusahaan untuk melakukan PHK.
Hal ini tentu saja akan memberikan dampak yang negatif terhadap perekonomian global. PHK dapat menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun.
Baca Juga:"Langkah ini kami ambil untuk memastikan Nike dapat terus berinovasi dan berkembang di masa depan." tambahnya.
Tags
Berita Terkait
![Di PHK hingga Tidak Dapat THR Jelang Lebaran? Adukan ke Posko Pengaduan Partai Buruh Sumut](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Di PHK hingga Tidak Dapat THR Jelang Lebaran? Adukan ke Posko Pengaduan Partai Buruh Sumut
![Sony PHK 900 Karyawan, Seluruh Studio PlayStation di London Ditutup](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Sony PHK 900 Karyawan, Seluruh Studio PlayStation di London Ditutup
![900 Karyawan Sony PlayStation di PHK, Ini Penyebabnya](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
900 Karyawan Sony PlayStation di PHK, Ini Penyebabnya
![Airlangga Hartarto Bilang Chery Omoda E5 Pakai Baterai Nikel, Padahal Pakai LFP](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Airlangga Hartarto Bilang Chery Omoda E5 Pakai Baterai Nikel, Padahal Pakai LFP
![Produksi Baterai Sendiri, BYD Pertimbangkan Pakai Nikel Indonesia](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Produksi Baterai Sendiri, BYD Pertimbangkan Pakai Nikel Indonesia
![Gawat! 11 Perusahaan StartUp Indonesia Tutup Layanan, Ini Daftarnya](https://cdn.bulat.co.id/image/0.png)
Gawat! 11 Perusahaan StartUp Indonesia Tutup Layanan, Ini Daftarnya
Komentar